Kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia
Kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.
*
Kerajaan Kutai
Kerajaan
tertua bercorak Hindu di Indonesia adalah kerajaan Kutai. Kerajaan ini terletak
di Kalimantan, tepatnya di hulu sungai
Mahakam. Nama Kutai diambil dari nama tempat ditemukannya prasasti yang
menggambarkan kerajaan tersebut. Tujuh buah
yupa
merupakan sumber utama bagi para ahli untuk menginterpretasikan sejarah
Kerajaan Kutai. Dari salah satu
yupa
tersebut, diketahui bahwa raja yang memerintah Kerajaan Kutai saat itu adalah
Mulawarman.
Mulawarman
adalah anak Aswawarman dan cucu Kudungga, Nama Mulawarman dan Aswawarman sangat
kental dengan pengaruh bahasa Sansekerta. Putra Kudungga, Aswawarman,
kemungkinan adalah raja pertama kerajaan Kutai yang bercorak Hindu. Ia juga
diketahui sebagai pendiri dinasti Kerajaan Kutai sehingga diberi gelar
Wangsakerta, yang artinya
pembentuk Keluarga.
Putra
Aswawarman adalah Mulawarman. Dari
yupa,
diketahui bahwa pada masa pemerintahan Mulawarman, Kerajaan Kutai mengalami
masa keemasan. Wilayah kekuasaannya meliputi hamper seluruh wilayah Kalimantan
Timur. Rakyat Kutai hidup sejahtera dan makmur.
*Kerajaan
Tarumanegara
Sumber
sejarah Kerajaan Tarumanegara diperoleh dari prasasti-prasasti yang berhasil
ditemukan. Namun, tulisan pada beberapa prasati, seperti pada Prasati Muara
Cianten dan Prasasti Pasir Awi sampai
saat ini belum dapat diartikan. Banyak informasi berhasil diperoleh dari
tulisan pada kelima prasasti lainnya, terutama Prasasti Tugu yang merupakan
prasasti terpanjang, Tujuh prasasti dari kerajaan Tarumanegara adalah: Prasasti
Ciaruteun, Prasasti Kebon Kopi, Prasasti Jambu, Prasasti Muara Cianten,
Prasasti Tugu, Prasasti Pasir Awi, dan Prasasti Munjul.
Sumber
sejarah penting lain yang dapat menjadi bukti keberadaan kerajaan Tarumanegara
adalah catatan sejarah pengelana Cina. Catatan sejarah pengelana Cina yang
menyebutkan keberadaan Kerajaan Tarumanegara adalah catatan perjalanan pendeta
Cina Fa-Hsein, pada tahun414 dan catatan kerajaan Dinasti Sui dan Dinasti Tang.
Dari salah satu prasasti, yakniPrasati Ciaruteun yang ditemukan di Desa
Ciampea, Bogor,
diketahui bahwa Purnawarman dikenal sebagai raja yang gagah berani. Data
sejarah yang lebih jelas, terdapat pada Prasasti Tugu. Pada prasasti yang
panjang ini, dikatakan bahwa pada tahun pemerintahannya yang ke-22, Purnawarman
telah menggali Sungai Gomati. Dari prasati tersebut, dapat disimpulkan bahwa
Purnawarman memerintah dalam waktu yang cukup lama.
*
Kerajaan Melayu
Kerajaan-kerajaan
Buddha di Sumatra muncul pada sekitar abad ke-6 dan ke-7. Sejarah mencatat ada
dua kerajaan bercorak Buddha di Sumatra, yaitu Kerajaan Melayu dan Kerajaan
Sriwijaya. Nama kerajaan Sriwijaya selanjutnya mendominasi hamper seluruh
informasi tentang kerajaan dari Sumatra pada abad
ke -7 hingga ke-11. Kerajaan Melayu merupakan salah satu kerajaan tertua di Indonesia.
Berdasarkan bukti-bukti sejarah yang bias ditemukan, Kerajaan Melayu
diperkirakan berpusat di daerah Jambi, tepatnya di tepi alur Sungai Batanghari.
Di sepanjang alur Sungai Batanghari ditemukan banyak peninggalan berupa candi
dan arca.
Sumber sejarah lain yang dapat
dipergunakan sebagai petunjuk keberadaan Kerajaan Melayu adalah catatan dari
seorang pengelana dari Cina yang bernama I-Tsing (671-695). Ia menyebutkan
bahwa pada abad ke-7 terdapat sebuah kerajaan bernama Kerajaan Melayu yang
secara politik dimasukkan ke dalam wilayah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya. Dari
cerita I-Tsing, diketahui bahwa Kerajaan Melayu terletak ke dalam Selat Malaka
yang merupakan jalur perdagangan terdekat antara India dan Cina. Menurut Kitab
Negarakertagama, pada tahun 1275, Raja Kertanegara dari kerajaan di Jawa
mengadakan ekspedisi penaklukan ke Sumatra.
Ekspedisi tersebut disebut ekspedisi
Pamalayu.
Setelah
cukup lama di bawah kekuasaan Sriwijaya, Kerajaan Melayu muncul kembali sebagai
pusat kekuasaan di Sumatra. Pada abad 17,
adityawarman, putra Adwayawarman memerintah Kerajaan Melayu. Adityawarman
memerintah hingga tahun 1375. Kemudian, digantikan oleh anaknya Anangwarman.
* Kerajaan
Sriwijaya
Kerajaan
Sriwijaya yang muncul pada abad ke-6, pada mulanya berpusat di sekitar Sungai
Batanghari, pantai timur Sumatra. Pada
perkembangannya, wilayah kerajaan Sriwijaya meluas hingga meliputi wilayah
Kerajaan Melayu, Semenanjung Malaya, dan Sunda (kini wilayah Jawa Barat). Catatan
mengenai kerajaan-kerajaan di Sumatra didapat dari seorang pendeta Buddha
bernama I-Tsing yang pernah tinggal di Sriwijaya antara tahun 685-689 M. Pada
tahun 692, ketika I-Tsing, bias disimpilkan bahwa Sriwijaya telah menaklukan
dan menguasai kerajaan-kerajaan disekitarnya.